Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hamzah Washal dan Hamzah Qatha

Hamzah Washal dan Hamzah Qatha merupakan dua huruf yang penting dipahami oleh para siswa atau santri yang sedang belajar bahasa Arab.

Memahami huruf ini akan membantu kita untuk memahami cara memaknai kata dalam bahasa Arab baik tulisan maupun ucapan.

Hamzah Washal
Hamzah washal adalah hamzah yang tetap bila berada di awal dan gugur bila berada di tengah. Maksudnya adalah hamzah washal dibaca bila di awal bacaan dan tidak dibaca bila di tengah bacaan. Hamzah washal selalu berada di awal kata dan bentuknya seperti alif.

1. Hamzah pada fi’il amar dari fi’il tsulatsiHamzah washal berada pada:
Contoh:
اكْتُبْ – افْتَحْ - اجْلِسْ
2. Hamzah pada “Al” tambahan pada awal isim
الرَّجُلُ - الضَّرْبُ - الْكِتَابُ
3. Hamzah pada fi’il madhi dan fi’il amar khumasi dan sudasi serta mashdarnya
Contoh:
انْطَلَقَ - انْطَلِقْ - انْطَلَاقًا
 اسْتَخْرَجَ ، اسْتَخْرِجْ - اسْتِخْرَاجًا
4. Isim asyrah, yaitu:
اسْمٌ – ابْنٌ - ابْنَةٌ - اثْنَانِ - اثْنَتَانِ - امْرَأَةٌ - امْرُؤٌ - ابْنَانِ - امْرَأَتَانِ - امْرَئَانِ
Cara membaca hamzah washal ada 4 macam dalam dua keadaan:
Apabila ada hamzah washal berada di awal kalimat atau bacaan maka ada 3 cara baca:
1. Dhammah
Yaitu hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat dhammah. Contoh:
اُدْخُلُوْا – اُخْرُخْ - اُنْصُرْ
2. Fathah
Yaitu hamzah washal pada isim yang diawali alif lam ta’rif. Contoh:
اَلْبَقَرَةُ – اَلنَّاسُ - اَلْعِلْمُ
3. Kasrah
• Hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat fathah atau kasrah. Contoh:
اِضْرِبْ – اِفْتَحْ - اِجْتَمَعَ
• Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim musytaq. Contoh:
اِسْتِغْفَارٌ – اِجْتِمَاعٌ - اِسْتِخْرَاجٌ
• Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim jamid. Contoh:
ابْنٌ - ابْنَةٌ  - اثْـــنَانِ - اثْـــنَـــتَانِ - امْـرَأةٌ - امْـرِئٌ - اسْــمٌ
B. Ditengah kalimat/bacaan
Apabila ada hamzah washal berada tengah kalimat atau bacaan maka cara bacanya seperti halnya alif namun tidak menjadikannya bacaan mad. Contoh:
وَامْـرَأتُهُ – مِنَ الْمَلَائِكَةِ – فَانْصُرْ
Apabila hamzah washal terletak setelah alif lam maka hamzahnya tetap berharakat. Contoh:
اَلْاِسْمُ – اَلْاِسْتِغْفَارُ - اَلْاِجْتِمَاعُ
Hamzah Qatha’
Hamzah qatha’ adalah hamzah yang tetap dibaca ketika di awal, ditengah ataupun di akhir bacaan serta berada di awal, tengah dan akhir isim.
1. Hamzah pada fi’il madhi tsulatsi
Contoh:
أَكَلَ - أَخَذَ - أَمَرَ
2. Hamzah fi’il madhi rubai’i
Contoh:
أَحْسَنَ - إِحْسَانًا – أَكْرَمَ - إِكْرَامًا
3. Seluruh isim selain isim yang sepuluh
Contoh:
أَخٌ - أُخْتٌ - أَمِيْرٌ
4. Huruf
Contoh:
أَوْ - أَنْ - إِنْ – إِلَى
Penulisan Hamzah
Hamzah ditulis dalam bentuk alif, ya’, wau, atau seperti kepala ain.
1. Hamzah di awal kata ditulis dalam bentuk alif.
Contoh:
أَنْعَمْتَ – اَلْاَنْهَارُ - اِبْنٌ
2. Hamzah di tengah kata ditulis menyesuaikan dengan harakat pada hamzah dan huruf sebelumnya. Urutan harakat terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya adalah kasrah, dhammah, fathah dan sukun. Ditulis dalam bentuk alif apabila mengacu pada harakat fathah; ditulis dalam bentuk ya’ apabila mengacu pada harakat kasrah; ditulis dalam bentuk wau apabila mengacu pada harakat dhammah.
Contoh penulisan hamzah di tengah:
سَأَلَ – سُئِلَ - سُؤَالٌ
3. Adapula hamzah yang ditulis mufradah atau seperti kepala ‘ain apabila berada diakhir kata dan sebelumnya adalah huruf sukun.
Contoh:
مِلْءٌ – مَاءٌ – سُوْءٌ – شَيْءٌ
4. Ketika hamzah bertanwin fathah dibubuhi alif apabila huruf sebelum hamzah bisa disambungkan dan tidak ada alif apabila huruf sebelumnya tidak bisa disambung.
Contoh:
شَيْئًا - مَاءً
Alhamdulillah. Sekian penjelasan tentang hamzah qhata’ dan hamzah washal. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Hamzah Washal dan Hamzah Qatha"