Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ulama Yang Berkontribusi Dalam Pengembangan Nahwu Dan Shorof

Bahasa Arab | Ulama Yang Berkontribusi Dalam Pengembangan Nahwu Dan Shorof sangat banyak dan tersebar dihampis seluruh belahan dunia tak tekecuali dinegeri kita tercinta Indonesia. Tanpa peran para ulama ini tata bahasa Arab rasanya tidak akan sebesar hari ini. Demi menjaga kemurnian al-Qur`an dan as-Sunnah telah menjadi dorongan yang sangat jelas bagi para ulama terdahulu untuk mengembangkan sistem tata bahasa Arab dan menjaganya hingga saat ini.


Ulama Yang Berkontribusi Besar dalam Pengembangan Nahwu Dan Shorof

Abu Faraj Al-Ashbahani (897-968)

Beliau memiliki nama asli Ali Bin Hasan bin Muhammad Abu Faraj Al-Ashbahani dan beliau merupakan dari salah seorang yang ahli dalam bidang ilmu nahwu, sejarah, kisah, hadits musnad, nasab kedokteran, perbintangan, lagu-lagu dengan hafalan syair-syair dan memahami berbagai jenis minuman.

Pada suatu kesempatn Ibnu kholdun pernah berkata: "Kakeknya adalah Marwan bin Muhammad seorang khalifah terakhir dari bani Umayyah. Dia asli kelahiran Isfahan dan tumbuh besar di kota Baghdad. Diantara kitab karangan terkenalnya adalah Al-Aghani. Menurut cerita, ia menyusun kitab Al-Aghani selama 50 tahun dan membawanya kepada Saifuddaulah bin Hamdan. Kemudian kitab tersebut diserahkan kepada raja itu dan diganti dengan uang seribu dinar.

Diriwayatkan dari As-Shahib bin Ibad, bahwa beliau selama dalam perjalananya selalu membawa kitab kitab sastera untuk dibaca, dan kitab yang dibawanya tidak kurang dari sekitar 30 kitab. Dan ketika dia mendapatkan kitab Al-Aghani maka kitab kitab sastranya ia kembalikan dan cukup dengan membawa kitab Al-Aghani saja setiap beliau melakukan perjalanan. 

Abu Faraj wafat di Baghdad pada tahun 357 Hijriyya dan sebelum wafatnya beliau terkena penyakit pikun. 

Diantara kitab karangannya yang lain adalah Muqatil At-Thalibin, Akhbar Al-Ijma As-Syaws`ir Al-Hanat, Ad-Diyaroh dan Adab Al-Guroba. Somoga Allah SWT memberikan balasan atas segala perjuangannya dengan balasan yang setinggi-tingginya disisi Allah SWT. Amin.

Abu Qasim At-Tanukhi (960-1-26 M)

Beliau memiliki nama lengkap Muhassin bin Abdillah bin Muhammad bin Amr Ibnu Said Abu Qasim At-Tanukhi. Beliau adalah salah seorang dari ahli bahasa dan ahli dalam bidang sasatra. Diantara puisinya yang terkenal adalah:
كَيْفَ يُدِارِي امْرِئ حاسد نعمة / إذا كان لا يرضيه إلا زواله
Bagaimana mungkin seseorang dapat berjiwa halus terhadap pendengki suatu kenikmatan?, bila ia tidak menghendakinya kecuali hilang kenikmatan itu.

Ibnu Tughri berkata: Tanukhi termasuk orang yang sangat cerdas serta memiliki banyak kitab karangan sendiri". Ketika melewati kota Damaskus dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji ke Mekah, beliau wafat dalam perjalan tersebut, kemudian jenazahnya dibawa ke kota Madinah dan disemayamkan di Baqa'. Allahummaghfir lahu warhamhu. amin.

Ibnu Ajurum

Ibnu Ajurum ini memiliki nama lengkap Muhammad bin Muhammad bin Dawud Abu Abdillah Ash-Shanhaji dan terkenal dengan nama Ajurum. Ajurum dalam bahasa Barbar berari orang yang faqir dan sufi. Beliau adalah imam pelopor dalam ilmu Nahwu dan bahasa. Beliau mengarang sebuah kitab yang disebut al-Muqoddimah yang kemudian kitab karangannya tersebut dikenal dengan nama Al-Ajurumiah.

Menurut riwayat, selama mengarang kitab ini beliau selalu menghadap ke kiblat. Beliau dilahirkan di kota Fas (Fez) dan merupakan seseorang yang ahli juga di dalam bidang ilmu hisab (matematika) dan fara`id (ilmu waris). 

Dilihat dari isi kitab Muqoddimahnya sangat dipahami bahwa beliau adalah ulama ahli Nahwu dari madzhab Kufah. 

Ibnu Ajurum juga memiliki banya kitab karangan dan nazham dalam bentuk bahar rajaz dalam bidang ilmu qiro`at dan disiplin ilmu yang lainnya. Beliau wafat di negara Maghribi yaitu di kota Fas dan dikuburkan di pemakaman Babul-Jadid.

Posting Komentar untuk "Ulama Yang Berkontribusi Dalam Pengembangan Nahwu Dan Shorof "